Situs Bandar Togel Online Terpercaya bisa anda akses langsung di TOTOCC

Kasus virus korona telah melonjak di China sejak negara itu melonggarkan strategi “nol-COVID” yang kejam bulan lalu, tetapi para pejabat di sana kemungkinan besar tidak memperhitungkan tingkat wabah tersebut, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu.

“Kami percaya angka saat ini yang diterbitkan dari China kurang mewakili dampak sebenarnya dari penyakit ini dalam hal penerimaan rumah sakit, dalam hal penerimaan ICU, terutama dalam hal kematian,” kata Mike Ryan, direktur kedaruratan WHO, kepada wartawan di Jenewa. “Kami masih belum memiliki data lengkap.”

Pasien berbaring di tempat tidur dan tandu di lorong di unit gawat darurat rumah sakit, di tengah wabah COVID-19 di Shanghai, China 4 Januari 2023.
(REUTERS/Staf)

China telah melaporkan hanya segelintir kematian akibat COVID-19 setiap hari, sehingga totalnya menjadi 5.258 sejak pandemi dimulai.

Banyak pejabat kesehatan internasional percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, memprediksi minggu lalu bahwa sekitar 9.000 warga China kemungkinan meninggal akibat COVID-19 setiap hari.

DEPARTEMEN NEGARA HUBUNGI CHINA LEBIH TRANSPARAN TENTANG Lonjakan COVID-19, ASAL VIRUS

Seorang anggota staf berjalan di samping beberapa kantong jenazah di rumah duka, saat wabah COVID-19 berlanjut di Shanghai, China, 4 Januari 2023.

Seorang anggota staf berjalan di samping beberapa kantong jenazah di rumah duka, saat wabah COVID-19 berlanjut di Shanghai, China, 4 Januari 2023.
(REUTERS/Staf)

Rumah sakit dan kamar mayat juga dilaporkan kewalahan di China. Video grafis muncul di media sosial minggu ini anggota keluarga mengkremasi jenazah kerabat di jalanan.

Lonjakan tersebut telah mendorong beberapa negara, termasuk AS, Kanada, Jepang, Australia, dan Korea Selatan, untuk membatasi pelancong China.

Penumpang bersiap untuk naik pesawat di bandara di provinsi Jiangxi China utara-tengah.

Penumpang bersiap untuk naik pesawat di bandara di provinsi Jiangxi China utara-tengah.
(Foto AP/Oleh Han Guan)

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Pejabat Uni Eropa merekomendasikan pada hari Rabu bahwa penumpang China harus memiliki tes COVID-19 negatif sebelum menaiki penerbangan ke salah satu dari 27 negara blok itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengecam pembatasan minggu ini dengan mengatakan bahwa mereka “tidak dapat diterima” dan tidak memiliki “dasar ilmiah”.

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

https://www.foxnews.com/world/china-undercounting-covid-19-cases-deaths-who-says-we-still-do-not-complete-data