Situs Bandar Togel Online Terpercaya bisa anda akses langsung di TOTOCC
Iran, yang telah mengeksekusi empat orang yang mengambil bagian dalam protes dalam beberapa bulan terakhir, menghukum mati tiga orang lagi pada hari Senin atas tuduhan “memerangi Tuhan.”
Ketiga pria tersebut – Saleh Mirhashemi, Majid Kazemi dan Saeid Yaghoubi – dituduh membunuh anggota milisi Basij, sebuah kelompok paramiliter yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.
Dua pria digantung pada hari Sabtu, sementara dua lainnya dieksekusi pada bulan Desember.
Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun setelah dia ditahan oleh polisi moralitas bulan lalu, di Teheran, Kamis, 27 Oktober 2022.
(Gambar AP/Timur Tengah, File)
Pejabat dari AS dan negara Barat lainnya menuduh Iran menghukum tersangka di pengadilan kanguru dan bergegas untuk melaksanakan eksekusi mereka.
“Eksekusi ini adalah komponen kunci dari upaya rezim untuk menekan protes,” cuit juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada Sabtu. “Kami terus bekerja dengan mitra untuk mengejar pertanggungjawaban atas penumpasan brutal Iran.”
TWITTER MENYERAH AYATOLLAH KHAMENEI IRAN UNTUK ‘ KEBEBASAN PEREMPUAN’ REMARKS: ‘KAU HANYA DARI IRAN’
Protes pecah di seluruh Iran pada bulan September setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun saat berada dalam tahanan polisi moralitas Iran.
Setidaknya 519 pengunjuk rasa telah tewas dan hampir 20.000 telah ditangkap dalam tiga bulan terakhir, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah kelompok yang memantau protes tersebut.

Dalam foto yang diambil oleh seorang individu yang tidak dipekerjakan oleh Associated Press dan diperoleh oleh AP di luar Iran menunjukkan mahasiswa Universitas Teknologi Sharif menghadiri protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada bulan September dalam tahanan dari polisi moralitas negara.
(Foto AP)
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Paus Francis mengutuk eksekusi pada hari Senin, mengatakan dalam pidato Tahun Barunya bahwa hukuman mati “hanya mengobarkan rasa haus akan balas dendam.”
“Hak untuk hidup juga terancam di tempat-tempat di mana hukuman mati terus diberlakukan, seperti yang terjadi hari-hari ini di Iran, menyusul demonstrasi baru-baru ini yang menuntut penghormatan yang lebih besar terhadap martabat perempuan,” kata Paus Fransiskus pada Senin.
Reuters berkontribusi pada laporan ini.
https://www.foxnews.com/world/iran-sentences-three-more-protesters-death-waging-war-god-despite-global-criticism